Meniti Interaksi Hati [Tribute to Dahlan Salim Zarkasyi]


— menganyam enam macam hubungan dengan alquran

Kirana Azalea; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; Alobatnic; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Godly Nationalism; Itz Spring Voice; Meniti Interaksi Hati; Dahlan Salim Zarkasyi; Farid Esack; Alquran; menganyam enam macam hubungan dengan alquran; The Qur’an: a User’s Guide; The Qur’an; Qira'ati; lover; beloved;


Judul Buku: The Qur’an: a User’s Guide
Penulis: Farid Esack
Penerbit: Oneworld Publications
Waktu: 2005

Farid Esack, cendekiawan asal Afrika Selatan, dalam buku The Qur’an: a User’s Guide, membagi hubungan seseorang dengan Alquran ke dalam enam bentuk. Ia mengumpamakan interaksi seseorang dengan Alquran bagaikan hubungan antara Pecinta (lover) dengan Kekasihnya (beloved).

Keenam bentuk itu adalah: the uncritical lover (pecinta buta), the scholarly lover (pecinta ilmiah), the critical lover (pecinta kritis), the friend of lover (kerabat pecinta), the voyeur (para pengintai), dan the polemicst (para pembantah).

Bentuk pertama, yaitu the uncritical lover (pecinta buta). Mereka yang tergolong ke dalam bentuk ini memperlakukan Alquran sebagai kitab sakral. Bentuk pertama ini mengukuhkan kemuliaan Alquran tanpa kajian. Sehingga mereka merasa tak perlu mempertanyakan apapun dalam Alquran dan tak pernah tahu apa makna dan kegunaannya.

Bentuk kedua adalah the scholarly lover (pecinta ilmiah). Para Pecinta Ilmiah berupaya melakukan kajian untuk memperkaya pemahaman mengenai Alquran. Melalui pemahaman ini mereka berupaya menjelaskan mengenai keistimewaan-keistimewaan Alquran sembari mengajak agar setiap pihak menerima keistimewaan tersebut. Bentuk kedua ini berupaya mengukuhkan kesucian Alquran dengan argumen ilmiah.

Bentuk ketiga adalah para the critical lover (pecinta kritis). Pecinta kritis tak ragu bersikap kritis atas beragam permasalahan yang termuat di dalam Alquran. Pecinta kritis berusaha memberikan pemahaman lain mengenai Alquran. Sehingga seringkali para orang dalam kategori ini mendapat kecaman dan kerap dipertanyakan rasa kecintaannya terhadap Alquran.

Bentuk keempat adalah the friend of lover (kerabat pecinta). Kerabat pecinta ini berupaya menunjukkan empatinya terhadap Alquran tanpa rasa sungkan menampakkan kekaguman mereka terhahadap kitab mulia umat Islam tersebut. Mereka turut melakukan kajian kritis namun dalam pengungkapan pendapatnya diberikan dengan cara yang simpatik dan empatik.

Bentuk kelima adalah the voyeur (para pengintai). Mereka adalah para pengkaji Alquran yang mengkritis habis Alquran secara membabi-buta. Mereka biasa bersikap negatif terhadap Alquran namun kadang masih mengakui sisi positif Alquran selama diungkapkan dengan alasan yang meyakinkan.

Bentuk keenam adalah the polemicst (para pembantah). Para pembantah berupaya melakukan studi tentang Alquran yang hanya mengungkap sisi-sisi lemahnya saja. Mereka membaca dan memandang Alquran dengan nada sumbang yang terus bersikap antipati pada Alquran.

Dalam kategori apa Anda masuk?