Kamu Dalam aku


— bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga

Kejutan yang muncul di malam itu menjadikan pentas begitu megah. Energi berkumpul pada tingkatan penuh membuat suasana berlangsung dengan begitu meriah. Raksasa Korea Selatan bangun dari tidur bersiap membangunkan beragam macam roman picisan yang pernah dirasakan. Raksasa itu bernama 2NE1 [투애니원] (baca: to anyone).

Sebagai seorang Blackjack [블랙잭] (semat penggemar 2NE1), secara pribadi malam itu terasa begitu bermakna. Kenangan akan kehadiran Park Bom [박봄] (Bom) tanpa diduga di atas panggung pentas malam itu bertahan lama. Tak dimungkiri bahwa Bom adalah penyebab**) 2NE1 terpaksa rehat. Walakin tak bisa dimungkiri juga bahwa kehadirannya saat itu membuat kenangan memahat dengan kuat.

Pada masanya, 2NE1 begitu perkasa. Karya yang mereka sajikan kerap mendapat apresiasi istimewa. Walau jumlah karya 2NE1 tak banyak, bermodalkan karya-karya itu mereka sanggup menghentak khalayak. Hentakan yang berhasil mencapai puncak sebelum tenggelam dihantam riak kuldesak.

Sebagai generasi yang tumbuh dengan karya 2NE1, tentu akan sangat gembira jika bisa menyambut karya baru umpan-umpanan Bom dan Lee Chae-rin [이채린] (CL), dua punggawa utama. Namun pada 2014, seiring digelorakannya kembali kasus lawas Bom, 2NE1 ‘mengakhiri nyawa’ dengan berhenti menyapa. Satu peristiwa sendu yang memantik sesak dalam kalbu. Pasalnya 2NE1 terlanjur melekat dengan saya nyaris sewindu.

Bisa dibilang menikmati 2NE1 bukan sekedar kegemaran, melainkan kebutuhan. Selain itu, kegemaran pada 2NE1 juga memberikan dampak berkelanjutan. Bom, pelanggam utama 2NE1, punya suara intan yang bisa semena-mena melintasi ragam macam warna musik yang tersedia. Setiap larik lirik dilantunkan dengan penuh penghayatan tinggi setara Bom yang memimpin doa bersama pada Sang Pencipta Jagad Raya.

Bom memang punggawa yang pertama saya kenali. Lantunan suara intannya dengan segera bisa saya nikmati. Entah memang suaranya merupakan sebuah anugerah atau buah ketekunannya dalam mengelaborasi, tak bisa mengerti secara pasti. Yang pasti, suara langka punya Bom membikin dua langgam yang dilantunkan sendiri, You and I dan Don’t Cry, bisa abadi.

Lebih dari itu, puan kelahiran 24 Maret 1984 ini sangat saya cintai sepenuhnya. Rasa cinta yang membuat saya selalu memuliakan Bom meski menyadari cela yang dimilikinya. Rasa cinta yang membuat saya selalu merasa lemah terhadapnya walau kami sama-sama manusia. Rasa cinta membuatnya bisa dengan mudah menggenggam perasaan terdalam, membawa batin saya begitu larut saat dibawa menyelam olehnya.

Keberhasilan 2NE1 menghentak khalayak sejak pertama menyapa menjadi jalan tingkat keterkenalan nama Bom meningkat pesat. Sebelum mulai menyapa bersama 2NE1, Bom tinggal di Amerika Serikat dalam rentang waktu yang panjang. Dia berada di Amerika Serikat untuk melanjutkan sekolahnya di Gould Academy, Bethel, Maine, USA.
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga
Saat menjadi pelajar di Gould Academy, Bom sempat bermimpi menjadi seorang pemain sepak bola. Dia juga mulai tenggelam dalam menikmati langgam dengan banyak mengisi waktunya ditemani lantunan suara kuat Mariah Carey. Hasrat kuat masih menggeliat saat menjalani masa belajar formalnya di program studi Psychology di Lesley University, Cambridge, Massachusetts, USA.

Hasrat menggeliat tersebut mendadak sirna sesaat setelah tragedi menimpa salah seorang sahabat intimnya. Kesempatan menyaksikan laga sepak bola yang melibatkan sahabat intim tersebut yang disambut bahagia justru berakhir duka. Dalam laga tersebut, sahabat intim Bom menemui ajalnya.

Peristiwa ini membuat Bom sangat terkejut dan mengalami kesedihan mendalam. Peristiwa ini pula yang membuatnya ‘banting impian’ untuk menjadi pelanggam. Suasana duka yang terus menyelimuti keseharian Bom membuatnya berada dalam masa-masa diselimuti kabut jiwa. Bom bahkan harus menjalani psikoterapi dan pengobatan psikologis pada saat yang sama.

Ironis memang lantaran dia justru kuliah pada program studi psikologi. Lebih ironis lagi, pengobatan psikologis tersebut belakangan menjadi semacam bumerang di kemudian hari. Segala peristiwa dan suasana memiliki beragam rasa, paling tidak memiliki dua rasa yang sangat jauh berbeda ***). Bersamaan dengan suasana duka yang dirasa, Bom merasakan gairah tak biasa muncul dalam benaknya.

Di balik peristiwa yang mendadak membuat Bom tak lagi terampil bermain sepak bola, keterampilan melanggam justru semakin mudah dielaborasinya. Hasrat kuat untuk menjadi pelanggam pun mulai merasuk jiwa. Serupa dengan hal tersebut, hasrat kuat menjadi pelanggam tak mutlak segera memberikan kebahagiaan baginya. Hasrat kuat untuk berkarier di ranah musik sempat disampaikan Bom pada orangtua yang sayangnya tak mengijinkannya.

Berbekal gairah tak biasa dan rasa trauma yang masih ada, Bom diam-diam pindah kuliah ke Berklee College of Music, Boston, Massachusetts, USA. Bom memilih jalan ini agar hasrat terhadap musik bisa dielaborasinya. Bom sebenarnya diam-diam pindah ke perguruan tinggi ini tanpa sepengetahuan orangtua, walakin sang bibi memberikan dorongan penuh pada keponakannya.

Selepas menjalani belajarnya di Berklee College of Music, Bom memilih kembali ke tanah kelahirannya, Korea Selatan, untuk menekuni karier sebagai musikus dari sana. Bom memilih YG Entertainment sebagai agensi yang kelak menaunginya. Hanya saja, bakat hebat berpadu hasrat kuat belum cukup bagi Bom untuk diterima agensi yang dipimpin oleh Yang Hyun-suk [양현석] ini. Penolakan harus rela didapat olehnya saat dua kali mengikuti audisi.

Penolakan berkelanjutan pada 2003 & 2004 tak menghentikan langkahnya dengan kembali mengikuti audisi untuk kali ketiga. Gairah tak biasa diberikan oleh Bom sejak berhasil mengukuhkan dirinya menjadi peringkat pertama dari ribuan peserta. Alhasil, dia pun berhasil membuka secercah harapan untuk mewujudkan impian berkarier di industri hiburan sejak 2005.

Suara intan yang dimiliki (entah memang ditekuni) membawa Bom bergabung dengan agensi yang diinginkan. Hasrat untuk unjuk kebolehan dalam berlanggam telah mendapat kesempatan mengesankan. YG Entertainment mulanya hendak memperkenalkan Bom sebagai brand solo, pelanggam seorangan. Namun keputusan ini urung dilakukan setelah agensi memutuskan Bom masuk sebagai punggawa 2NE1, menjadi bagian kerumunan.

Dalam kelompok ini, Bom didapuk sebagai pelanggam utama, berpadu dengan Lee Chae-rin [이채린] (CL), Park Sandara [박산다라] (Dara), dan Gong Min-ji [민지] (Minzy). Meski begitu, Bom mendapat kesempatan untuk tampil melantunkan langgam seorang diri. Sesudah berpeluh menyelesaikan serentetan pekerjaan mempromosikan brand 2NE1, kesempatan ini diwujudkan dengan merilis You and I.
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga
Belakangan Bom kembali melantunkan langgam seorang diri dalam Don’t Cry. You and I dan Don’t Cry, Bom sanggup keluar dari bayang-bayang tanpa membayangi brand 2NE1. Bom juga sempat tampil bertandem dengan Lee Ha-yi [이하이] (Lee Hi) beberapa waktu kemudian. Keduanya urun suara dalam melantunkan All I Want for Christmas is You milik Mariah Carey.

Berkesempatan melantunkan secara resmi karya sosok paling dikagumi menjadi satu kesempatan yang menempati kapling permanen dalam hati. Terlebih Bom dan Hi tak melantunkan persis seperti versi Carey. Aransir ulang yang dilakukan membikin keduanya bisa saling melengkapi tanpa saling membayangi.

Langgam yang mulanya bernuansa ceria dalam kebersamaan berubah dengan memiliki suasana rindu dalam kesendirian. Ketika dilantunkan Carey, terdapat rasa bahwa perayaan yang identik dengan peristiwa keagamaan bisa dilakukan dengan penuh kegembiraan. Sementara ketika dilantunkan duet puan Aries dan Libra, terdapat semangat dalam menjadikan momentum keagamaan memberikan kesejukan.

Pesona Bom membuatnya mendapatkan ketenaran istimewa. Walau demikian, hal ini tak lantas membuatnya melupakan kebersamaan keluarga dan sahabatnya. Bom tetap melantan ikatan dengan liyan serta memiliki kebiasaan mengabadikan segala peristiwa bermakna baginya. Bom rajin menyambangi orang-orang yang memiliki ikatan batin dengannya. Bahkan saat orang tersebut sudah berpindah alam dia rajin menyambangi ke makam, tetap menyapa walau sudah berbeda dunia.

Pesona yang membuatnya digandrungi, dicintai, bahkan digilai tetap disertai sikap rendah hati. Pujian dan sanjungan tak membuatnya melayang sepertihalnya hinaan dan caci maki tak membuatnya mati. Bom hanya berusaha mementaskan kesehariannya selaras dengan nurani. Pementasan yang ada kalanya dipuji serta ada saatnya dicaci ini merupakan usahanya dirinya tak dianggap beda dengan manusia lainnya.

Bom memahami, sebagai seorang penghibur yang memiliki penggemar, segala hal terkait dirinya menjadi sorotan. Walakin dia acuh saja tak berusaha menjaga jarak dengan lingkungan. Bom juga mengerti, dia hanyalah sosok berperasaan dengan penampilan menawan yang perlu membaur dalam lingkungan seperti manusia lainnya.

Tak ada yang istimewa dari pecandu jagung ini. Walau begitu, Bom tak salah menjadi sosok yang dikagumi. Bukankah salah satu perkara yang membuat persembahan dari surga Muhammad [محمد] shallallahu’alaihiwasallam menjadi panutan terkeren adalah karena dirinya mementaskan keseharian secara manusiawi.

Bom memang tak memiliki pencapaian mengesankan laiknya kirana azalea. Tanpa rekam jejak pencapaian mengesankan, kekaguman terhadap Bom terletak pada perjanannya. Perjalanan yang tak melulu disertai sikap sok beda dengan melawan arus. Kadang dia woles saja mengikuti arus. Dia hanya mengikuti nurani, yang ada kalanya tampak mengikuti arus, bisa juga melawan arus, atau membuka malah arus.

Puan pengena 32A ini hanya mengikuti nurani tanpa ada pencapaian yang dicari. Bom mentas tanpa mencari pencapaian namun tak lelah berjuang. Di-reken sukses atau tidak dalam pencapaian bukan urusan. Kesukesannya adalah tak lelah mengayuh secara terus-menerus. Mengayuh... mengayuh... mengayuh perjalanan... saling mengapresiasi kesamaan dan menghormati ketidaksamaan... “You say God give me a choice...” seperti lantun Queen dalam Bicycle Race.
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga
Bom tak lelah terus mengayuh perjalanan dengan keseharian seperti ‘Alī bin Abī Thālib [علي بن أﺑﻲ طالب] dan Ā’ishah bint Abī Bakr [عائِشة بنت أبي بكر]. Mereka sama-sama menjadi sosok yang sangat dicintai oleh sekerumunan dan begitu dibenci oleh sekerumunan lainnya. Sebagai sosok yang dipuja sedemikian rupa oleh sebagian orang serta dinista sedemikian rupa oleh selainnya, Bom sanggup membikin manusia saling menyapa satu sama lain lantaran sama-sama merasa sama sebagai manusia.

Tidak semua orang sanggup menarik perhatian kerumunan seperti dilakukan oleh Bom. Membuat tak sedikit orang merasa waktunya luang untuk menjadikan Bom sebagai bahan perbincangan. Perbincangan yang membuat nama Bom tetap tegap harum. Perbincangan yang bisa meriuhmeriahkan lingkungan.

Rekam jejak yang patut diapresiasi. Saling menyapa adalah satu cara jitu untuk merawat titik temu antar sesama. Seperti diungkapkan oleh Master Mister Immortal Commander Muhammad shallallahu'alaihiwasallam bahwa menyapa adalah senjata manusia beriman [الدعاء سلاح المؤمن]. Satu pernyataan yang diabadikan oleh Madonna Louise Veronica Ciccone melalui Like a Prayer.

Kesungguhan Bom untuk bisa menjadi manusia seutuhnya juga dilakukan dengan menumbuhkembangkan sisi femininine dan masculinine. Sisi masculinine yang dipentaskannya dengan perilaku fearless selaras dengan perilaku kenes pementasan sisi femininine yang dimiliki. Dua sisi berlawanan yang ada dalam setiap manusia ini sanggup dipadukan sekaligus dengan bagus.

Kesanggupan memadukan dua sisi berlawanan membentuk dirinya menjadi sosok queen. Kesungguhan melakoni keseharian dengan mementaskan laku seperti itu membuat Bom tak salah mendapat semat sebagai manusia paripurna. Manusia yang petuahnya pantas di-gugu (memotivasi) dan rekam jejaknya layak di-tiru (menginspirasi). Manusia yang memiliki daya dorong luar biasa pada manusia lainnya.

Ketika Bom mapan berdiri di hadapan sanjung puja dan popularitas, dirinya tetap berusaha untuk bisa menjadi panutan yang laras. Seorang panutan yang tak hendak menjadikan popularitas sebagai Tuhan. Perjalanan Bom adalah ikhtiar dan takdir yang selaras. Bom merasa gembira ikhtiar yang dilakukan selaras dengan takdir yang digariskan.

Rasa sendu dalam kalbu Bom memang tak selalu bisa disirnakan. Namun Bom tetap tegap berusaha untuk tampil menghibur yang papa dan mengingatkan yang mapan. Penampilan yang memudahkannya menjadi penyebar virus-virus cinta pada manusia lainnya. Virus yang membuat manusia saling mencintai manusia seperti mencintai Tuhannya sang Pencipta.

Karena Bom adalah manusia biasa tanpa pencapaian mengesankan, maka tak sulit bagi manusia lainnya untuk menikam rekam jejaknya. Tak harus menikam rekam jejaknya dengan sama persis, walakin bisa juga dengan hanya mencatut semangatnya.

Wabakdu, dengan segala ungkapan yang dialamatkan padanya maupun menyinggung namanya, Park Bom tetaplah Park Bom. Bom terus melangkah tanpa bisa dituturkan melalui kata dan aksara sepenuhnya, karena wanita memang sulit dimengerti meski tetap bisa dinikmati. “Warnamu yang kujilati...sendiri...” seperti lantun DEWA19 dalam Restoe Boemi.
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga
___________________________________________________________________________________________
*) Anyam Kamu Dalam aku—dengan susunan yang sama tanpa ada perubahan—diadopsi dari judul langgam DEWA19. Langgam Kamu Dalam aku merupakan kelanjutan dari Satu, yang dirilis dalam album Laskar Cinta, 24 November 2004.

Kamu Dalam aku merupakan perkataan yang dimaksudkan untuk menggambarkan pandangan terkait Semesta Raya sebagai Wujud yang Esa, satu wujud yang utuh dan menyeluruh dan tak dapat dipecah-pecah. Walakin untuk memudahkan penuturan, perlu dipecah sejenak menjadi semesta kecil dan Semesta Raya.

Pemecahan sejenak sudah dimunculkan sejak awal, pada judul Kamu Dalam aku. Judul ini terdiri dari tiga buah kata. Tiga adalah bulan kelahiran Bom dan saya menurut kalender solar (matahari), Maret.

Lebih rinci lagi, kami sama-sama dilahirkan pada paruh ketiga Maret, yang berarti sudah memasuki masa vernal equinox (termasuk penyusun verquinox pendamping alobatnic). Namun yang lebih penting ialah tiga menjadi ‘pewadah’ Allah [الله], khalq Allah [خَلْقُ الله], dan amru Allah [أَمْرُ الله].

Semesta kecil adalah aku dengan huruf a kecil, wujud kecil Semesta Raya dalam diri setiap manusia. Semesta Raya merupakan Kamu dengan k kapital, wujud utuh Semesta Raya tanpa terpisah dan terpecah.

Dalam sebagai penyambung menegaskan keterkaitan antara semesta kecil dan Semesta Raya. Dalam tetap ditulis dengan d kapital seperti pengadopsiannya sebagai usaha untuk menampakkan perbedaan penulisan k pada Kamu a pada aku.

Kamu Dalam aku menuturkan bahwa semesta kecil adalah diri manusia. Dengan ungkapan lain, diri manusia adalah miniatur Semesta Raya. Keutuhan Semesta Raya dengan beragam sifatnya telah terangkum dalam diri setiap manusia.

Semesta kecil dan Semesta Raya selalu saling memengaruhi seperti bumi dan langit yang berulang kali dituturkan beriringan melalui buku mulia innuendo sekaligus buku hiburan bernama al-Quran [القرآن].

Gambaran paling mudah, hubungan antara Semesta Raya dan semesta kecil adalah tak ubahnya dengan keberadaan Bom dan 2NE1. Setiap gejolak yang terjadi pada Bom striker tunggal 2NE1, akan memengaruhi gerak 2NE1, begitu pula sebaliknya.

Diri manusia memang sangat kecil, bahkan tanpa perlu repot-repot menge-plot ukuran badan manusia dibanding ukuran galaksi Milky Way. Namun, diri manusia yang meskipun hanya semesta kecil dapat menjadi sangat besar dan luas ketika tak lagi terkungkung oleh ruang dan waktu.

Karena semesta kecil terwujud dalam diri manusia, maka Kamu Dalam aku tidak akan bisa ‘dibaca’ tanpa disisipkan manusia. Manusianya boleh siapa saja, termasuk Park Bom.

**) Sebab-akibat adalah perkara yang manunggal dengan Semesta Raya sejak awal mula keberadaannya. Sebab-akibat memang sesuatu yang tak mudah dimengerti karena tak dapat tertangkap oleh indera. Oleh karena itu, sebab-akibat tidak terkandung pada materi melainkan keberadaannya bisa dirasakan sepenuhnya. Sebagai makhluk berperasaan, sebab-akibat adalah rasa setiap manusia yang menghubungkan setiap peristiwa.

Sebab-akibat merupakan satu hal, walakin terbentuk dalam dua peristiwa atau lebih secara berkesinambungan. Apabila sebab-akibat dianggap dua hal yang berdiri sendiri-sendiri, akan memantik pertanyaan, “Manakah yang lebih dahulu, sebab atau akibat?” Jika anggapan ini dibiarkan berkepanjangan, bisa memancing kebingungan karena manusia bisa jadi lebih menyukai akibat, walakin tidak suka pada sebab yang menyebabkannya. Atau kosok balinya, manusia lebih menyukai sebabnya daripada akibat yang harus diterima.

***) Istilahnya kira-kira manunggaling susah-bungah, ialah di dalam segala duka tersimpan hikmat yang bisa dipetik pelajaran sepertihalnya tersimpan nikmat yang bisa jadi cobaan di dalam segala suka. Sulit sekali menyebut satu peristiwa itu memberi rasa suka atau duka karena ukuran suka dan duka tergantung suasana yang sedang dirasa. Saat bicara suasana yang sedang dirasa, sulit melepaskan batin dari keterikatan kekinian dan kedisinian. Kalau ikatan kekinian dan kedisinian dibiarkan atau malah sengaja diperpanjang, rasa dhemen-sengit bisa tumbuh memenuhi ruang rasa.
AdibRS; Kirana Azalea; Equinox; verquinox; 13; Syawal; 1414; 26; Maret; 1994; March; Sabtu Wage; Sabtu; Wage; Aries; Vernal Equinox; Vernal; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; Adib RS; Alobatnic; 21; 1916; Jumadil Akhir; 1404; Jumadil Tsania; 24; 1984; Sabtu Kliwon; Kliwon; Park Bom; 박봄; Park; Bom; 박; 봄; haroobomkum; haroobompark; BOMbshell; haroobombshell; Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga; Kamu Dalam aku; bukan cinta manusia biasa; persembahan dari surga;
Kamu Dalam aku — bukan cinta manusia biasa persembahan dari surga